Kediri – Pengadilan negeri Kediri kembali menggelar sidang perkara penganiayaan santri asal Banyuwangi Bintang Baqis Maulana hingga mengakibatkan korabn meninggal dunia di Pondok Pesantren Al Hanafiyyah Desa Kradinan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.
Agenda sidang adalah pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejasaan Negeri Kediri, JPU menuntut hukuman 7 ,6 tahun penjara dan denda uang sebesar Rp. 100 juta rkepada dua terdakwa santri yang masih berstatus anak AF (16) dan AK (17) pelaku penganiayaan santri.
Aji Rahmadi Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kediri mengatakan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut dinilai merupakan yang maksimal dengan berbagai pertimbangan dalam fakta persidangan.
“Kami berkesimpulan bahwa perbuatan dua anak ini dengan ancaman pidana mksimal penjara tujuh tahun enam bulan, ini tuntutan kita maksimal tujuh tahun enambulan plus denda 100 juta subsider diganti penjara satu tahun,” jelasnya.
Sidang digelar di Pengadilan Negeri Kediri dengan menghadirkan terdakwa. JPU menilai perbuatan para terdakwa dalam fakta sidang tidakterdpat unsur yang meringankan perbuatan para pelaku sehingga JPU menuntut hukumn dengan maksimal.
“Tidak ada alasan meringankan, memberatkan semua jadi kita tuntut maksimal semua,” imbuhnya.
Setelah agenda sidang tuntuttan, Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri kembali akan mengagendakan sidang nota pembelaan atau pledoi kepada dua terdakwa santri yang masih berstatus anak AF (16) dan AK (17) pelaku penganiayaan santri asal Banyuwangi Bintang Baqis Maulana.
Akibatnya korban mengalami sejumlah luka pada bagian tubuhnya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, penganiayaan dilakukan oleh emapat santri lainya di Pondok Pesantren Al Hanafiyyah Desa Kradinan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.