Tulungagung– Menjelang lebaran, pengrajin stoples bambu di Kabupaten Tulungagung kewalahan memenuhi pesanan. Salah satunya Kamirin, warga Kelurahan Tretek, Kecamatan Tulungagung ini mengaku pesanan stoples bambu mulai meningkat. Tak hanya memenuhi permintaan lokal, karya stoples bambu ini juga dipesan bebera daerah luar.
Di tangan kreatif Kamirin, bambu menjelma menjadi kerajinan toples anyaman yang menawan. Beragam kerajinan anyaman bambu diproduksi di Galeri Kriya Crafirari miliknya. Seperti stoples, besek hantaran, rantang, hingga lampion. Di antara semua produknya, stoples anyaman bambu menjadi primadona, dengan pesanan mencapai 200 buah.
“Alhamdulillah, menjelang hari raya Idul Fitri ini permintaan toples anyaman bambu meningkat pesat,” ujarnya, Rabu, (02/04).
Stoples anyaman bambu buatan Kamirin dibanderol mulai harga Rp35 ribu per buah. Peminatnya pun tak hanya berasal dari Tulungagung, tapi juga dari Blitar dan kota-kota di sekitarnya. Untuk memenuhi tingginya permintaan, Kamirin dibantu oleh 20 orang rekannya.
Dalam tiga hari, mereka mampu memproduksi 50 buah toples anyaman bambu. “Bambu jenis apus menjadi bahan utama kerajinan anyaman saya,” tutur lulusan Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) Pacitan.
Karya kerajinan Kamirin ini banyak dilirik oleh sejumlah toko oleh-oleh karena memiliki konsep dan design yang unik. Animo masyarakat untuk memesan stoples bambu cukup tinggi, namun pihaknya sengaja melakukan pembatasan orderan. Hal itu dilakukan demi menjaga kepuasan konsumen.
“Jangan sampai orderan membeludak, tapi tidak bisa menyelesaikan. Lebih baik sesuai dengan kapasitas saja,” pungkasnya.