Tulungagung, – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas melaunching BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung, Jumat (15/11). Dengan adanya BMD ini, inisiatif penyaluran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang berfokus pada layanan keuangan mikro untuk mustahik pelaku usaha mikro, khususnya dalam bentuk pembiayaan permodalan serta pendampingan usaha. BMD menerapkan prinsip al-Qardh al-Hasan, yaitu pembiayaan tanpa bunga dan tanpa biaya administrasi, sehingga sangat menguntungkan bagi para mustahik.
“BAZNAS Kabupaten Tulungagung terus memperkuat dukungannya soal pemberdayaan usaha mikro. Sesuai dengan data, saat ini, hampir Rp 200 juta lebih telah dikucurkan sebagian besar disalurkan untuk mendukung kegiatan seperti program car free day dan berbagai usaha kecil lainnya,” kata Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, H. Abdul Wachid.
Dia mengatakan, pihaknya berencana mendirikan Micro Finance Institute. Program ini adalah pusat kajian yang berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan usaha-usaha mikro. Fokusnya, nanti menjadikan pusat peningkatan kapasitas usaha mikro, yang tentunya akan kami dukung dengan kolaborasi bersama OPD dan kampus-kampus di Tulungagung. “BAZNAS Tulungagung berkomitmen tidak hanya sebagai lembaga penyalur dana, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi para pelaku usaha mikro untuk mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Saat ini, ada 25 titik BMD di seluruh Indonesia yang tersebar di 17 provinsi. Nah BMD merupakan ke empat di Jawa Timur setelah BMD Sawojajar di Malang, BMD Sampang, dan BMD Ponorogo. BMD Tulungagung diinisiasi pada Juli 2024 melalui kemitraan antara BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Tulungagung, yang melibatkan sharing cost. BAZNAS Tulungagung menyediakan kantor BMD serta dukungan anggaran senilai Rp82.282.500, digunakan untuk renovasi kantor serta penyediaan fasilitas dan inventaris.
Sejak mulai beroperasi pada 9 September 2024, BMD Tulungagung telah menyalurkan pembiayaan kepada 105 mustahik pelaku usaha mikro dengan total pembiayaan mencapai Rp175.400.000. Jumlah ini akan terus meningkat. Secara keseluruhan, program BMD telah membantu 10.674 kepala keluarga di seluruh Indonesia.
Zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan adanya database yang terstruktur untuk muzaki (pemberi zakat) dan mustahik (penerima zakat), penyaluran zakat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. BAZNAS juga telah merancang berbagai program yang memberikan bekal pendidikan, termasuk bantuan bagi calon mahasiswa, untuk membantu masyarakat dalam persiapan masuk perguruan tinggi. “Semoga BAZNAS Jawa Timur dan BAZNAS pusat dapat berkolaborasi lebih erat dalam menangani permasalahan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Pimpinan BAZNAS RI, Kol. Caj (Purn) Nur Chamdani. (*)